Khutbah Nikah : Kau Patri dengan Basmalah


Calon mempelai yang berbahagia
Laksana sebuah kapal yang akan berlabuh dari dermaga, rumah tangga yang akan ananda bangun melalui pernikahan haruslah diawali dengan menyebut nama Allah. Dengan bekal asma Allah, Insya Allah kapal rumah tangga kalian tidak akan tenggelam ke dasar diterjang ombak dan tidak akan terdampar di pantai didera badai pertikaian. Allah berfirman dalam surat Al-Hud ayat 41 yang artinya :
"Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dengan memantapkan niat dan keikhlasan karena Allah, engkau akan mencapai ridho-Nya menuju puncak kebahagiaan. Niat ikhlas dikala anda mencari dan memilih pasangannya, niat tulus ketika mengajukan dan menerima pinangan  dan mematrikan niat suci dalam hati ketika melangsungkanakad nikah dan membinanya dengan cinta dan kasih sayang. Maka dalam qolbu yang bersih dari diri ananda berucaplah :
"Bismillahirrahmanirrahi"
Bahwa pernikahan ini dalam rangka beribadah kepada Allah dan senantiasa berharap keridhoan-Nya.

Bila niat anda masih dikotori, bila masih ada ganjalan onak dan duri dalam hati maka berististighfarlah kepada Allah memohon ampunan-Nya untuk meluruskan niat. Niat anda akan mempengaruhi nikmatnya anda saat-saat berdekatan, keindahan saat-saat bersama, kedekatan dikala suka dan duka saling berbagi cerita dan di saat kebosanan menerpa anda berdua, di saat hiruk pikuknya dan kompleksnya permasalahan yang anda jumpai engkau telah menancapkannya dengan basmalah. Allahlah yang akan memberikan kasih sayang-Nya dengan tulus dan kemudahan kepada anda berdua.

Ananda calon mempelai laki-laki yang berbahagia
Di hari yang penuh barakah dan bersejarah dalam kehidupan anda. Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW di kala beliau menunaikan haji wada :
"bertaqwalah kepada Allah dalam urusan wanita (istri), karena engkau terima wanita itu (sebagai keluargamau) dengan amanat Allah."

Selama ini amanat telah dipegang teguh oleh ayahanda keluarga mempelai putri dengan segala suka dan duka. Ayahanda telah membesarkan, membimbing dan mengasuhnya dari kecil hingga dewasa. Sang istri telah mendapatkan kasih sayang dan kelembutan dari orang tuanya. Setelah akad diikrarkan maka ia menambatkan tali kasih sayang dan kelembutannya yang didamba selama ini kepada anda sebagai suami. Pada kesempatan yang berbahagia ini anda telah memulai estafeta amanah Allah dari ayahanda sebagai sebagai seorang wali kepada anda sebagai mempelai laki-laki.

Maka terimalah amanah ini dengan penuh tanggungjawab dan penuh keikhlasan mengharap ridho Allah. Jika anda pikul amanah ini dengan tulus maka insya Allah akan meringankan langkah perjalanan anda dalam keluarga, yang berat akan menjadi ringan dna yang ringan akan menyenangkan.

Ketika amanah Allah telah tergenggam, maka ingatlah firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 19 :
Yang artinya "dan bergaulah dengan mereka secara patut."

Istri adalah tempat belahan kasih dan tambatan jiwa, tempat berbagi cerita dikala suka dan duka, maka pergaulilah secara ma'ruf, jangan anda perlakukan dengan sewenang-wenang.

Ananda calon mempelai putri yang berbahagia.
Sudilah kiranya engkau mendengarkan sabda Nabi Muhammad SAW :
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah." (HR Muslim)
Kita sadar Allah telah menciptakan dunia demikian indah, dunia sebagai perhiasan manusia. Kecantikan, ketampanan, harta benda kekayaan, pangkat dan jabatan, ini semua perhiasan dan menjadi ujian. Maka wanita sebagai perhiasan harus senantiasa anda jaga. Kehormatan anda sebagai istri akankah menjadi syurga ataukah menjadi nestapa dunia.

Istri sholihah memiliki kriteria antara lain menyejukkan ketika dipandang, taat pada suaminya manakala suami mengajak kepada yang ma'ruf dan menjaga diri dan kehormatannya.

Istri sholihah merupakan dambaan setiap insan. Dari suami yang sholih dan istri sholihah akan lahir generasi yang berkualitas, rumah tangga yang penuh kebahagiaan, ketenangan, sakinah mawaddah wa rahmah.

Akhirnya marilah kita bermunajat ke hadirat Allah SWT dengan segala kerendahan qalbu dan pikiran kita:

Ya Allah, Yang Maha Pemurah, dengan tafakur dan penuh syukur kepada-Mu ya Allah, kami meyakini sepenuhnya ajaran-Mu yang penuh hikmah. Engkau syari'atkan pernikahan yang indah, demi terciptanya rumah tangga yang sakinah, penuh kasih sayang mawaddah wa rahmah.
Bimbinglah kedua mempelai ini agar masing-masing saling mawas diri, sehingga hak dan kewajiban suami-istri terbina dengan serasi, membangun mahligai rumah tangga seperti sabda Nabi, baitiy jannatiy.
Kekalkanlah perjodohan antara .................... dan .............................. seperti Engkau pertemukan Adam dan Hawa. Anugerahkanlah kasih sayang dan keberkatan bagi kedua mempelai yang berbahagia, seperti Engkau anugerahkan barokah-Mu kepada Nabi Muhammad SAW bersama Khadijah al-Kubro.
Anugerahkanlah kepada keduanya rizki yang sah dan halal, tabahkan keduanya dalam menghadapi coba dan ujian, jika tiba saatnya nanti lahir keturunan yang mereka dambakan, jadikanlah anak-anak mereka pengikat kasih, berprestasi dan berakhlak mulia.
Rabbanaa atina fid dunnya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina 'adzabannar. Walhamdulillahirabbil alamin.

Post a Comment for "Khutbah Nikah : Kau Patri dengan Basmalah"